Press ESC to close

[Part 1] Game Review: Final Fantasy XV, Sistem Pertarungan yang Seru

Menakjubkan jadi satu kata yang menggambarkan permainan Final Fantasy XV dariku. Banyak sekali yang ingin aku ceritakan dari pengalamanku bermain FF XV. Sebab, FF XV bisa dibilang salah satu seri FF yang permainannya cukup unik jika dibandingkan dengan seri lainnya.

Well, sebenarnya FF XV rilisnya sudah lama, yaitu pada tahun 2016. Namun, aku baru memainkannya sejak pertengahan tahun lalu karena baru punya akses bermain. Beberapa tahun lalu aku pernah mencoba memainkan FF XV, tapi terhalang spek laptop yang pas-pasan. Jadi, lagi-lagi aku terharu banget bisa memainkan FF XV yang sudah lama sekali ada di wishlist-ku. But it’s okay, meskipun FF XV adalah game agak jadul tapi nggak ada kata terlambat buat memainkannya!

Karena aku akan bercerita banyak tentang FF XV, aku akan membagi tulisan menjadi dua bagian, ya! Pada bagian pertama ini aku akan fokus bercerita tentang sistem pertarungan di FF XV. 😁

Kesan Pertama

Aku memainkan FF XV setelah menyelesaikan FF VII Remake. Kesan pertamaku memainkan FF XV: penyegaran mata! Karena, wow, pemandangan yang disuguhkan di FF XV indah banget. Beda jauh dengan latar lingkungan FF VII Remake yang kumuh.

Beradaptasi dengan sistem permainan FF XV cukup menantang. Butuh waktu beberapa jam untuk bisa berhasil menguasai teknik pertarungan Noctis. Belum lagi ditambah dengan mengenal teknis combat lainnya, seperti cara membuat magic dan skill tree.

Noctis and the Gang di FF XV
Noctis and the Gang di FF XV (sumber: se7ensins.com)
Baca Juga  Fitur Terbaru di Resident Evil 4 Remake, Makin Seru!

Untung saja sebelum Noctis and the gang memulai perjalanannya, ada tutorial singkat bertarung. Jadi, Noctis berhadapan melawan dengan salah satu sahabatnya, Gladiolus. Meski singkat, yah setidaknya sudah mengenal tombol apa aja yang harus digunakan dan teknik bertarung.

Setelahnya, perjalanan panjang pun dimulai!

Cerita Singkat

Sebelum lanjut lebih dalam mengenai ulasanku tentang FF XV, aku mau ceritakan sedikit mengenai jalan ceritanya. Secara garis besar, tema yang diusung di FF XV masih kurang lebih sama dengan cerita FF lainnya, yaitu menyelamatkan dunia. Namun, latar waktunya yang menjadikan FF XV sedikit lebih berbeda, karena mengambil era modern sekitar abad ke-21 yang cukup realistis dan relevan dengan zaman saat ini.

Noctis Lucis Caelum, dipanggil Noctis, adalah karakter utama di FF XV. Ia merupakan anak satu-satunya King Regis yang berasal dari kerajaan Insomnia di dunia Eos. Noctis memiliki 3 sahabat yang selalu pergi bersama, yaitu Gladio, Ignis, dan Prompto, yang kemudian akan menemani perjalanan Noctis di sepanjang permainan FF XV.

Kisah Noctis di FF XV dimulai ketika ia ditugaskan oleh ayahnya, King Regis, untuk pergi ke Altissia menemui sang calon pengantin Noctis yang bernama Lunafreya Nox Fleuret (dipanggil Luna). Ternyata, King Regis sengaja mengembankan tugas tersebut ke Noctis karena ingin melindungi anaknya untuk menjauh dari konflik antara Insomnia dengan Nifleheim, negara lain dengan kekuatan militer tinggi.

King Regis Lucis Caelum CXIII di FF XV
King Regis Lucis Caelum CXIII di FF XV

Benar saja setelah Noctis memulai perjalanannya, kota Insomnia diserang dan diluluhlantakkan oleh pasukan Nifleheim. Tak sampai di situ, di tengah perjalanan Noctis berjumpa dengan sosok bernama Ardyn, yang menjadi antagonis utama di FF XV. Semakin mengejutkan bahwa Ardyn bersaudara dengan Noctis, alias memiliki keturunan kerajaan Lucis juga.

Singkat cerita, keadaan menjadi rumit. Tragedi yang menimpa Noctis satu per satu berdatangan, hingga pada akhirnya Noctis harus merelakan kepergian Lunafreya dan berjuang kembali merebut dunia Eos dari kegelapan yang disebabkan oleh Ardyn. Hingga pada akhirnya, Noctis harus mengorbankan dirinya sendiri.

Wow, heroik banget, ya. Yah, begitulah Final Fantasy.

Review Game: Final Fantasy XV, yang cukup panjang…

Selama aku memainkan beberapa seri game Final Fantasy, bisa dibilang perjalanan terlama adalah memainkan FF XV. Total waktu permainan yang aku habiskan untuk menamatkan perjalanan Noctis adalah 65 jam! Rata-rata aku menghabiskan satu game FF sekitar 10-40 jam. Jadi, iya, emang lama banget.

Banyak hal yang membuatku betah berlama-lama memainkan FF XV. Mulai dari mengumpulkan senjata (Royal Arms atau Armiger), menjelajahi dunia Eos yang menawan, mengambil side quest, melawan berbagai macam monster (dan hewan), hingga melakukan berbagai aktivitas yang menarik.

Karena aku bakalan mengulas FF XV dengan cukup panjang, jadi aku akan membagi ulasan ini ke beberapa bagian. Bagian pertama ini aku akan bercerita tentang pengalaman sistem pertarungan di FF XV. 😉

Sistem Pertarungan yang Rumit tapi Seru!

Berbeda dengan seri Final Fantasy lainnya yang khas menggunakan sistem pertarungan turn-based, di FF XV menerapkan real-time combat system. Jadi, aku bisa mengontrol penuh karakter utama pada saat pertarungan. Sejujurnya, aku lebih suka sistem pertarungan real-time karena pergerakan lebih bebas dan sangat mekanik.

Meskipun pada saat pertarungan hanya bisa mengontrol satu karakter, namun di FF XV aku bisa memilih karakter mana yang ingin aku mainkan. Jadi, nggak cuma terbatas bisa memainkan Noctis aja. Bagiku ini seru banget karena bisa eksplor skill yang dimiliki oleh Gladio, Ignis, dan Prompto.

Bisa Bertarung Menggunakan Karakter Lain

Kalau dinilai dari weapons-nya sendiri, sebenarnya banyak skill yang bisa ditelusuri dari Noctis. Sebab, Royal Arms yang dikumpulkan dan kemudian menjadi senjata Noctis dengan teknik yang berbeda-beda aja ada belasan. Sementara senjata yang bisa digunakan langsung hanya berjumlah 4 slot. Belum lagi, Noctis punya kelebihan bisa menggunakan berbagai macam jenis senjata selain pedang. Yap, Noctis bisa pakai senjatanya Gladio (greatswords dan shield), Ignis (polearms dan dagger), dan juga Prompto (firearms dan machinery)!

Memang akunya yang suka banget eksplor mekanik, jadi kadang aku mengalihkan kontrol utama ke karakter selain Noctis. Favoritku dalam bertarung selain Noctis adalah Prompto, karena bisa pakai jenis pistol. Teknik bertarung Prompto yang menggunakan pistol berbeda dengan karakter lain, yaitu bidik dan tembak alias serangan jarak jauh. Sementara itu, ketiga karakter lainnya cenderung menggunakan serangan jarak dekat (melee).

Link Attack Noctis dan Prompto FFXV
Link Attack Noctis dan Prompto FFXV (sumber: generations-nt.com)

Ngomong-ngomong soal melee, jadinya di FF XV nggak begitu banyak berkutat dengan tactical system seperti FF lain. Maksudnya, nggak ada role spesifik. Kalau di FF lain kan dalam satu tim ada yang jadi warrior, assassin, mage atau wizards, dan semacamnya. Sedangkan di FF XV, bisa dibilang setiap karakter punya role yang setara. Yah, jadi nggak perlu ambil pusing buat bagi-bagi tugas. 😂

Lalu kalau hanya bisa mengontrol satu karakter aja, yang lainnya gimana? Ketiga karakter lain akan dikendalikan oleh AI yang cukup pintar. Jadi, mereka juga akan ikut menyerang musuh dan menyebabkan berkurangnya HP pada musuh.

Serangan Kombinasi

Setiap karakter punya kelebihan khusus masing-masing. Kalau Noctis sendiri sih hanya bisa menggunakan Strike Warp dan memberikan instruksi untuk melakukan serangan kombinasi. Sebenarnya Noctis punya kelebihan khususnya sendiri yang OP. Namun, baru bisa digunakan ketika sudah berhasil mengumpulkan seluruh Royal Arms.

Tiap karakter memiliki kelebihan khusus yang berbeda. Gladio berfokus pada serangan kuat, Ignis memberi dukungan moral (hahahaha!) dan magic, sedangkan Prompto serangan menggunakan pistol dor dor dor.

Serangan kombinasi ini bisa diaktifkan melalui trigger bar yang akan penuh secara perlahan saat bertarung. Jadi, meskipun sistem pertarungannya real-time, FF XV tetap mempertahankan tradisi ATB (atau lebih tepatnya Trigger Time Based?).

Sambil nunggu trigger bar-nya terisi, aku biasanya melakukan serangan ke musuh dari belakang karena akan memicu Link-Strike. Damage-nya juga lebih besar dibandingkan menyerang biasa. Link-strike juga merupakan salah satu serangan kombinasi yang nggak harus menunggu trigger bar. Me likey.

Ascension Skill Tree

Selain meningkatkan level karakter yang didapat melalui EXP, karakter di FF XV juga bisa meningkatkan skill level dari Ascension Skill Tree. Untuk bisa mengaktifkan atau membuka tingkatan skill, harus mengumpulkan poin AP yang didapat dari melakukan berbagai macam aktivitas.

Selain combat system, keberadaan skill tree ini yang aku cari dari game RPG. Proses pengambilan keputusan, berpikir strategis, dan menentukan prioritas benar-benar diasah dalam mengembangkan skill tree di sebuah permainan. Sudah berasa lagi kerja aja bicara beginian hahaha. Tapi, itulah serunya bermain RPG!

Ascension Skill Tree di FF XV mirip dengan yang ada di FF X. Perbedaannya adalah kalau skill tree di FF X tiap pemain punya alurnya sendiri-sendiri, sedangkan di FF XV perbedaan skill tree berdasarkan jenis tujuan. Kurang lebih ada 11 skill tree di FF XV, yang terdiri dari Armiger, Combat, Exploration, Magic, Recovery, Stats, Teamwork, Techniques, Wait Mode, AP Grinding, dan Descension.

Combat Ascension Skill Tree FF XV
Combat Ascension Skill Tree FF XV

Merepotkan memang karena banyak banget yang musti di-upgrade. Mana ngumpulin poin AP itu susah, karena dikit. Sebenarnya bisa aja dibuat lebih banyak dengan meningkatkan AP Grinding-nya dulu, tapi aku sendiri lebih suka langsung sikat aja yang menurutku lebih tinggi prioritasnya hahaha. Di antara semua itu, hanya Wait Mode yang enggak aku upgrade karena nggak pernah aku gunakan.

Wait Mode yang Tidak Berguna

Salah satu bagian yang kurang aku sukai dari FF XV adalah wait mode. Aku memang tipikal pemain yang lebih suka dengan serangan langsung. Lagian, menurutku wait mode di FF XV juga kurang cocok diterapkan dengan sistem pertarungannya.

Pertarungan di FF XV kerap dilakukan di area yang luas, sehingga aku bisa mengulur waktu dengan dodging atau berlari di sekitar saat bertarung jika memang dibutuhkan. Berbeda dengan FF VII Remake yang menggunakan arena yang lebih sempit, sehingga menggunakan wait mode lebih make sense untuk mengulur waktu.

Selain itu, life system di FF XV bisa dibilang membuat karakter susah mati. Jadi, di FF XV ketika ada karakter yang sekarat bukan berarti life bar-nya menipis dan bisa langsung dihabisi oleh musuh, tetapi kita diberikan kesempatan menyembuhkan diri lebih lama karena life bar-nya ada 2 lapis. Jadi, ketika sekarat kita masih punya ‘nyawa cadangan’. Ini menjadi alasanku nggak pakai wait mode, karena ngapain juga nunggu toh sudah diberikan waktu banyak. 😏

Oh yes, phoenix down jarang aku pakai di FF XV. Justru musti bawa potionhi-potion, dan elixir yang banyak buat menyembuhkan diri. Yah, jaga-jaga juga bawa phoenix down. Aku pun sebenarnya beberapa kali modar di pertarungan, sih~

Warp Strike

Seperti yang aku bilang tadi kalau Noctis punya skill khusus bernama warp strike. Intinya warping gitu, lah. Di mana Noctis bisa melakukan teleportasi saat melemparkan pedangnya.

Aku suka syekali dengan warp ini. Karena selain bisa melakukan serangan langsung dengan presisi ke arah musuh tanpa babibu, juga menghemat waktu ketika sedang berjalan kaki. Yah, lumayan teleportasi dikit-dikit ke depan daripada jalan kaki.

Penggunaan warp skill ini membutuhkan MP. Jadi, setiap Noctis melakukan warping, entah untuk teleportasi singkat biasa atau menyerang, MP-nya akan berkurang. Ketika MP-nya habis, Noctis akan masuk ke dalam mode Statis yang membuat dia jadi lemah, letih, lesu.

Warp Strike Noctis FF XV
Warp Strike Noctis FF XV (sumber: Final Fantasy Fandom)

But no worries, merestorasi MP bar di FF XV sebenarnya mudah dan nggak membutuhkan waktu yang lama. Noctis hanya perlu warping ke area khusus, biasanya di atas batu atau di tempat yang lebih tinggi seperti tebing atau tiang. Yang kurang oke-nya adalah warp area ini hanya ada pada saat bertarung. Itu juga nggak semua arena ada warp area-nya. Menyesuaikan lokasi. Kalau arena bertarungnya terbuka dan datar, yah harus hemat-hemat MP.

Selain itu, seringkali kontrol untuk menggerakkan Noctis membidik warp area tuh ribet. Karena arah kameranya yang cukup sulit dikontrol. Harus mengarahkan kamera ke sekeliling dulu buat dapetin bidikan warp area dengan tanda tombol segitiga.

Ketika dalam keadaan Statis, aku sendiri lebih suka jalan muter-muter menghindari musuh dulu atau serang tipis-tipis dibandingkan pakai item penambah MP. Entah kenapa ya, main FF XV itu jarang memanfaatkan item selain potion, hi-potion dan elixir. Lebih luwes dan nyaman bergerak daripada dikit-dikit pakai item. 😅

Armiger Unleashed: OP!

Salah satu alasan yang menyebabkan aku lama bermain FF XV adalah mengumpulkan semua Royal Arms atau Armiger. Senjata khusus ini didapatkan dengan berkunjung ke semacam makam raja-raja terdahulu. Cukup memakan waktu juga buat tur keliling makam leluhur. Meskipun ada Royal Arms yang sudah dipastikan dapat di jalan ceritanya.

Tapi, enggak cukup sampai melengkapi Royal Arms aja. Untuk bisa menggunakan Armiger Unleashed, harus mengambil item spesial yang bisa mengaktifkannya. Aku hampir saja melewatkan ini.

Sekalinya sudah mengumpulkan semua Royal Arms dan juga item spesial itu (nggak mau spoiler), niscaya Noctis akan menjadi OP ketika mengaktifkan Armiger Unleashed! Aku tercengang sih waktu pertama kali menggunakan Armiger Unleashed ini.

Enggak perlu lagi warping buat bisa teleportasi. Hanya berlari Noctis bisa teleportasi ala ala glitch gitu. Serangannya pun jadi cepat. Ketika trigger bar-nya penuh, Noctis tidak bisa melakukan serangan kombinasi dengan karakter lain, melainkan muncul pilihan special attack dengan damage yang cukup sakit dan efek glitch yang wow.

Meski terdengar OP, tapi Armiger Unleashed ini nggak gampang mengontrolnya. Harus menyesuaikan timing agar Noctis nggak keburu sekarat. Pasalnya, ketika Noctis memakai Royal Arms, tiap serangan akan mengurangi HP. Jadi, penggunaan Royal Arms harus bijak dan dengan waktu yang tepat.

Magic Ability

Lagi-lagi, sistem magic di FF XV berbeda dengan kebanyakan seri FF yang mostly digunakan oleh role khusus seperti Mage atau Wizard. Cenderung lebih mirip dengan FF VIII, di mana penggunaannya terbatas dan didapatkan melalui titik penyerapan magic.

Selain itu, di FF XV magic yang bisa digunakan hanya sebatas basic elemental, yaitu api, es, dan listrik. Bisa dibilang cuma ada black magic aja. Sama sekali tidak ada white magic. Kalau mau dapat buff, melalui items khusus atau makanan (nanti akan dibahas lebih lanjut). Cara penggunaan magic semacam melempar granat gitu.

Magic Ability di FF XV
Magic Ability di FF XV (sumber: GearNuke)

Meskipun terdengar sangat terbatas, pembuatan magic ini cukup menarik bagiku. Caranya dengan mengkombinasikan elemental dengan items. Jadi, bisa aja magic yang dikeluarkan memicu efek lain, misalnya bisa bikin musuh keracunan (poison), karakter kita dapat heal, dan sebagainya.

Aku nggak begitu banyak komplain soal magic, sih. Karena aku terlalu fokus pada sistem pertarungan manual, yang mana membuatku jarang menggunakan magic. Palingan aku suka meracik magic-nya aja. Terus yaudah jarang dipakai. Kecuali di saat-saat tertentu aja, seperti waktu melawan Ifrit yang sudah pasti kelemahannya adalah es (blizzard). Mungkin karena nggak praktis magic-nya, jadi aku pun kadang sampai lupa kalau ada magic ability hahaha.

Random Summon

Summon-nya gede-gede banget! Nggak banyak Summon yang hadir di FF XV, hanya ada Titan (earth), Ramuh (thunder), Shiva (ice), Leviathan (water), dan Garuda (wind). Sebenarnya muncul juga Ifrit dan Bahamut, namun sayangnya kedua Summon andalan Final Fantasy ini nggak ikut dimainkan karena jadi bagian jalan inti cerita.

Meskipun lebih sedikit, namun kekuatan Summon FF XV nggak kaleng-kaleng. Semacam Odin dengan jurus Zantetsuken di FF VIII, alias sekali tebas langsung modar. Yes, begitulah Summon di FF XV. Sekali hadir mengeluarkan jurusnya, musuh auto meninggoy. Efek penampilan Summon juga sungguh spektakuler! Aku suka gimana ketika Ramuh menyerang dengan sambaran petir sampai lingkungan sekitar pun jadi gelap dan terbakar. Sudah seperti malam hari, padahal siang bolong.

Selain itu, pertarungan melawan Leviathan termasuk pertarungan melawan boss ter-epic buatku! Megah banget! Saking serunya, nggak bisa aku lewatkan dan aku dokumentasikan di Youtube aku. 😆

Ada tapi-nya, nih. Sayangnya Summon keluarnya random banget! Aku nggak bisa asal manggil Summon. Harus menunggu momen tertentu, entah saat sedang sekarat atau gimana, kemudian muncul tanda-tanda bisa memanggil Summon. Itu pun Summon yang datang random banget. Apesnya aku sih saat late game yang muncul Garuda mulu sampai aku bosan. Shiva dan Leviathan malah jarang banget nongol. Mengsedih.

Di samping efek kehadiran Summon yang keren, tetap nggak bisa menutup kekecewaan kehadiran Summon yang random. 😭

Rekap tentang Sistem Pertarungan FF XV

Sebagai pemain yang antusias dengan sistem pertarungan sebuah game, aku sangat puas dengan real-time combat system yang diterapkan di FF XV! Aku nyaman banget memainkan dengan mode manual tanpa perlu memakan waktu yang banyak menggunakan wait mode. Bisa memainkan karakter lain dalam pertarungan menjadi nilai plus dariku untuk FF XV! Jadinya aku nggak bosan memainkan Noctis melulu.

Penerapan skill tree di FF XV juga menambah keseruan dalam meningkatkan skill level karakter. Meskipun perlu berpikir keras karena mengumpulkan poin AP yang cukup sulit, namun di sinilah berpikir strategi dan pembuatan keputusan diasah. Aku suka banget dengan proses berpikir seperti ini. Seperti sedang menyusun taktik, hehehe.

Kekecewaanku hanya ada di Summon, yang mana manggil dan terutama munculnya random banget. Apalagi aku selalu kedapatan Garuda atau Ramuh, sungguh membosankan. Denger-denger, sih, buat memanggil Summon yang lain perlu ada pemicunya. Misalnya, kalau Gladio meninggoy, Summon yang muncul akan berbeda. Yah, meskipun kecewa, tapi sedikit terobati dengan efek Summon yang menggelegar dan spektakuler. Terutama pada saat melawan Leviathan, gila sih termasuk pertempuran melawan boss paling epic buatku!

Kesimpulannya, aku senang dengan sistem pertarungan di FF XV. Sat set sat set, seru! 🔥🔥


Cerita lebih banyak mengenai dunia, jalan cerita, dan aktivitas lainnya di FF XV bisa dibaca di tulisanku berikutnya: [Part 2] Game Review: Final Fantasy XV, Dunia Cerita dan Lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *