Pengalaman merawat tanaman daun mint untuk pemula adalah langkah yang sangat tepat. Sebab, aku ingat betul saat pertama kali ingin menggeluti hobi berkebun, aku merasa sangat clueless tentang gimana caranya merawat tanaman. Hingga akhirnya aku menemukan tanaman daun Mint yang tahan banting dan cocok untuk belajar berkebun bagi pemula sepertiku.
Menemukan Hobi Berkebun
Kegiatan atau hobi yang sering dilakukan oleh seorang Sari biasanya enggak jauh-jauh dari komputer, teknologi, atau video game. Iya, aku se-enggak bisa lepas itu dengan laptop. Tapi, pada suatu hari aku mengalami kebosanan dan ingin mencoba suatu hal yang baru.
Dulu, aku sering melakukan kegiatan outdoor. Hanya saja sekarang aku sedang nggak bisa melakukan itu. Jadi, aku coba aktivitas lain yang sekiranya bisa membuatku merasa tenang dan rileks. Lalu, ketemulah aktivitas yang aku cari, yaitu berkebun!
Pengalaman Merawat Tanaman Daun Mint untuk Pemula saat Memulai Berkebun
Keinginan berteman dengan tanaman hijau bermula saat tanpa sengaja berkunjung ke sebuah tempat penjualan tanaman. Melihat-lihat aneka macam tanaman membuat aku tertarik untuk mencoba merawatnya di rumah. Kemudian, aku bawa pulanglah empat jenis tanaman dan salah satunya adalah Mint.
Sesampainya di rumah, aku baru menyadari kalau aku benar-benar nggak tahu gimana caranya merawat anak-anak hijau ini. Satu per satu tanaman aku riset melalui Google, dan di antara keempat jenis tanaman yang aku beli, menurut artikel, tanaman daun Mint-lah yang paling mudah dirawat.
Kesalahan Pertama, Terlalu Sering Menyiram Tanaman daun Mint
Tanaman daun Mint bisa dibilang menjadi tanaman pertamaku yang aku suka, karena sangat wangi! Saat membaca artikel-artikel dan video Youtube yang bilang kalau tanaman daun Mint mudah dirawat, aku agak sedikit meragukan karena Mint bukan tanaman lokal.
Benar saja saat awal-awal aku merawat Mint, yang tadinya cukup rimbun semakin lama daunnya rontok, batangnya kering dan menghitam. Aku jadi merasa bingung dan agak panik setiap setelah bangun tidur ngecek Mint, tanamannya semakin botak. 🥲
Lagi-lagi aku cari tahu kenapa Mint aku semakin layu. Ternyata, menurut artikel cara merawat tanaman daun Mint yang aku baca, sepertinya aku terlalu sering menyiram. Maklum, sepertinya aku terlalu bersemangat mencoba merawat tanaman jadi aku pikir tanaman harus rajin disiram setiap hari (apa mungkin ini kesalahan yang selalu dilakukan oleh pemula?).
Selama seminggu kemudian, aku mencoba mengurangi intensitas menyiram. Aku siram sekitar 3 hari sekali. Sambil sesekali memerhatikan perkembangannya yang sudah sangat mengkhawatirkan karena kering banget, hanya tersisa beberapa lembar daun hijau. 😭
Tanaman Tahan Banting yang Mudah Recovery
Berhari-hari aku coba berusaha menyembuhkan Mint dengan cara tidak terlalu sering menyiram dan memotong batang yang sudah menghitam, sembari mempertahankan daun-daun mungilnya yang tersisa. Hasilnya bikin aku merasa lega!
Tanaman daun Mint yang kondisinya hampir sekarat ternyata bisa kembali tumbuh lagi. Bagian terbaiknya, ternyata secepat itu tanaman daun Mint recovery atau menyembuhkan diri! Karena, perkembangan tumbuh daunnya nggak memakan waktu yang lama. Sekitar kurang lebih satu minggu, daun-daun kecil mulai bermunculan. Sebagai pekebun pemula, senang banget melihat pertumbuhannya si Mint.
Melihat tanaman daun Mint yang perlahan rimbun kembali, aku jadi semakin semangat untuk mempelajari lebih banyak tentang cara merawat Mint.
Gampang Diperbanyak dan Pertumbuhannya Cepat
Hal lain yang aku baru ketahui dari Mint adalah tanaman ini ternyata bisa diperbanyak. Caranya pun gampang, hanya dengan memotong batang dan memasukkannya ke dalam air atau bisa dibilang memperbanyak dengan cara water propagation.
Aku yang gampang penasaran ini tentu saja mencoba memperbanyak Mint, dong. Aku potong beberapa batang Mint dan kemudian aku masukkan ke dalam botol berisikan air. Batangnya aja yang dimasukkan, ya, daunnya jangan nanti busuk.
Benar saja sekitar beberapa hari kemudian akarnya tumbuh keluar dari bawah potongan batang di dalam air. Aku tunggu beberapa hari lagi sampai akarnya tumbuh banyak, lalu aku tanam kembali di pot.
Menariknya lagi, tanaman induk yang batangnya aku potong tadi malah terlihat semakin cepat tumbuh daun-daun kecil baru. Ternyata, cara lain merawat mint agar rimbun adalah dengan rajin dipangkas.
Tanaman daun Mint Cocok untuk Belajar Berkebun bagi Pemula
Sebagai seorang pekebun pemula, saat itu aku benar-benar takjub dengan tanaman daun Mint. Takjub karena menemukan tanaman tahan banting. Bahkan sebenarnya aku masih wow dengan Mint. 😂
Meskipun banyak yang bilang tanaman daun Mint mudah dirawat, tapi buat seorang pemula pasti bakalan tetap merasa clueless buat merawatnya pertama kali. Benar aja saat di bulan pertama aku punya Mint, dia tidak langsung bahagia aku rawat.
Tapi, tenang aja! Tanaman daun Mint menurut aku tetap cocok dijadikan sebagai tanaman pertama untuk yang ingin mencoba berkenalan dengan hobi berkebun. Meskipun awalnya nggak semudah itu, tapi berdasarkan pengalamanku recovery tanaman satu ini cukup cepat.
Kalau kamu baru pertama kali ingin coba berkenalan dengan aktivitas berkebun, aku sangat merekomendasikan Mint sebagai tanaman pertamamu. Banyak manfaatnya dan yang pasti mudah dirawat untuk pemula. 😀🍃
Leave a Reply