It’s my birthday today! Meskipun sebenarnya, hari ini tidak terjadi apa-apa. Aku juga sesungguhnya menganggap hari ulang tahun biasa aja. Tapi, nggak ada salahnya merayakan kecil-kecilan di blog ini dengan sedikit melakukan kontemplasi memasuki dekade ketiga.
Sejak setahun lalu, aku sudah memasuki usia tiga puluh tahun. Wow, takjub juga sudah jadi tante-tante lol.
Banyak sekali perubahan yang terjadi. Benar kata banyak orang, menjadi dewasa itu tidak mudah dan (kadang) tidak menyenangkan, yang membuat situasi bahkan pola pikir ikut berubah. Apalagi beberapa tahun terakhir ini, aku benar-benar dalam situasi yang kurang baik.
Tapi, setelah memasuki dekade ketiga, aku seperti menemukan secercah harapan yang membuatku semangat lagi untuk berjalan. Salah satunya terlihat dari adanya Kaleidoskop 2022. Prosesnya tentu saja enggak mudah; rutin konseling, journaling, mencari kesibukan, dan masih banyak lagi.
Untuk merayakan keberhasilan kecilku ini dan memasuki usia baru, maka aku buatkan tulisan tentang kontemplasi ini, khususnya ditujukan untuk diriku sendiri. Sudah berasa lagi mau berangkat muhasabah diri. 🧕🙏
Kontemplasi Dekade Ketiga
Oke, mungkin di tulisan kali ini akan terdengar seperti panggung motivasi ala-ala. Jadi, hadapilah tulisan ini, hahaha! But in a serious way, inilah yang aku rasakan dan aku lalui selama kurang lebih satu tahun terakhir ketika memasuki usia ke-tiga puluh. Sebuah ✨kontemplasi✨.
Tidak Mengapa Berjalan Pelan
Beberapa tahun terakhir memang bukan menjadi “tahun” yang baik buatku. Tapi, akhirnya aku melalui fase itu. Enggak mudah karena berasa segalanya dimulai dari nol, seperti untuk berjalan lagi.
Enggak apa-apa berjalan pelan. Memulai adalah fase yang berat. Sekecil apapun langkah, yang penting berjalan. Suatu saat juga akan menemukan ritme yang pas, kok.
Setelah satu tahun berlalu, langkahku sekarang bisa dibilang sudah lebih cepat dari sebelumnya. Mungkin, bisa jadi sebentar lagi aku akan berlari. Who knows. 🤷♀️
Tapi, aku akan selalu mengingat dan meyakini diri kalau berjalan pelan itu enggak apa-apa banget, karena suatu saat perlu waktu beristirahat sejenak.
Slowly but sure.
Mulai dari yang Kecil
Karena memulai itu berat, jadi awali dengan hal-hal yang kecil.
Melipat selimut saat bangun tidur, menulis catatan acak apapun yang sedang dipikirkan, menulis postingan blog setidaknya satu bulan sekali, dan lainnya.
Selain akhirnya bisa mengumpulkan hal kecil jadi banyak, langkah ini juga sebagai ‘pemanasan’ yang membuat semakin terbiasa ketika memulai kegiatan. Bahkan, adakalanya sesuatu yang kecil dianggap sepele, padahal bisa jadi menjadi hal yang penting.
Hal kecil memang bisa jadi sangat bermakna.
Small things matter.
Semakin Membaik, Lakukan yang Terbaik
Aku menyadari banyak hal yang aku lewatkan selama beberapa tahun terakhir. Untuk menggantikan itu, saat ini aku mencoba untuk melakukan yang terbaik ketika aku melakukan sesuatu, terutama yang berkaitan dengan pengembangan diri (self-development).
Memang kadang hasilnya tidak seindah yang diharapkan, yah namanya juga hidup. Namun, aku yakin bisa memberikan dampak yang positif setidaknya buat diriku sendiri.
Always do the best, keep improving.
Lakukan Apa yang Disukai
Ada beberapa hal yang aku sukai, namun nggak bisa aku lakukan karena ada alasan, yang sebenarnya setelah aku pikir-pikir nggak jadi masalah juga, sih. Misalnya, anggapan kalau bermain game itu hanya buang-buang waktu, enggak berfaedah, dan lekat dengan aktivitas cowok. Mungkin ketiga tanggapan itu yang membuat aku sempat meninggalkan hobi bermain video game.
Aku kembali lagi melakukan hobi ini dari tahun lalu. Sejak saat itu, aku seperti jatuh cinta bertemu dengan hobi yang pernah aku tinggal, yang kemudian bikin aku jadi makin semangat buat meneruskan hobiku ini. 😆
Do what you love.
Fokus dengan Diri Sendiri
Terlalu banyak mendengar omongan orang lain, seringkali membuatku jadi banyak pikiran dan kewalahan. Kemudian berujung tidak melakukan apa-apa, hanya berpikir dan malah jadi semakin kalut.
Aku mulai membiasakan untuk fokus dengan diriku sendiri dan mengikuti apa yang aku yakini. Bukan berarti tidak menerima pendapat orang lain sama sekali, hanya saja mulai bersikap bodo amat pada omongan yang seharusnya tidak perlu dipikirkan.
Selama setahun terakhir ini aku berfokus dengan diri sendiri, semakin terlihat jelas apa yang sedang aku kejar. Punya semangat baru untuk mengejar sesuatu merupakan perubahan besar yang aku rasakan. Akhirnya, aku punya sesuatu yang ingin ku capai dan semoga ini pertanda bagus di tahunku yang baru ini. 😀
Focus on yourself.
Berterima Kasih untuk Diri Sendiri
Tak lupa tentu saja ingin berterima kasih untuk diriku sendiri yang sudah berhasil melalui semuanya dan tetap bertahan hingga saat ini. Terlebih lagi, masih memiliki semangat menjadi lebih baik.
Enggak apa-apa kalau hidup dan perjalanannya tidak sesuai rencana. Akhirnya bisa mengerti, kalau memang perlu membuat rencana cadangan.
Enggak apa-apa kalau musti berjalan pelan. Selama itu terus melangkah, sekecil apapun, selambat apapun, yang penting tetap berjalan.
Selamat menyambut tiga satu, Sari. Kamu hebat! 🎉
Leave a Reply