Press ESC to close

Review Final Fantasy VII Rebirth, Eksplorasi Dunia Baru RPG Klasik yang Lebih Luas

Pendalaman karakter yang humanis

Perjalanan Cloud and the gang di Rebirth lebih meriah dibandingkan sebelumnya. Jika di Remake Cloud bertualang dengan Barret, Tifa, dan Aerith saja (yang sebenarnya sudah cukup ramai dengan dialognya Barret), kini mereka akan ketambahan tim baru yang bisa dikontrol secara penuh, yaitu ada Red XIII, Yuffie, dan Cait Sith. Tentu saja dengan kehadiran ketiga karakter ini enggak hanya memeriahkan perjalananan namun sekaligus bisa bereksplorasi dengan kemampuan yang mereka miliki–nantinya akan aku bahas di bagian sistem pertarungan. Karena sebelum memainkan Final Fantasy VII Rebirth aku sudah memainkan Remake Intermission, jadi aku sudah cukup familiar dengan kehadiran Yuffie. Red XIII juga sebelumnya sudah diperkenalkan di Remake dalam ceritanya, namun belum bisa dimainkan. Sedangkan Cait Sith benar-benar baru muncul di Final Fantasy VII Rebirth ini dan aku excited dengan kehadirannya! Akhirnya bisa melihat boneka robot Moogle besarnya yang ternyata berbulu fluffy. Aksen Cait Sith yang kental dengan Scottish-nya turut memberikan suasana baru dalam percakapan dengan karakter lain.

Menariknya, meskipun karakter yang dihadirkan di Final Fantasy VII Rebirth lebih ramai, Square Enix berhasil memberikan panggung yang rata kepada seluruh karakter tersebut. Masa lalu Barret di North Corel yang tragis dan berjumpa lagi dengan sahabat lamanya, Tifa yang diajak mengingat kembali ke masa lalu, masa kelam Red XIII di laboratorium Shinra, secuil tragedi Yuffie dengan Sonon yang masih membekas, dan kisah sedih Aerith kecil yang mencoba menyelamatkan ibunya–menurutku ini yang paling ngena. Meskipun Cait Sith tidak diceritakan secara detail–bahkan cenderung mengesalkan di akhir–dengan adanya plot twist ‘black materia’ berhasil membuat perasaanku sedikit campur aduk. Sedangkan Cloud, kita tidak akan terlalu dibawa ke masa lalunya, justru lebih ke masa kini yang mana Cloud tengah memasuki fase degradasi dari efek terpapar radiasi Mako dan sekaligus diganggu oleh Sephiroth. Kita akan diperlihatkan sisi gelap Cloud yang tidak pernah diduga sebelumnya. Pengenalan mendalam dari karakter-karakter yang ada membawaku turut merasakan konflik personal dan sisi rapuhnya, bahwa mereka masing-masing berangkat dari latar cerita yang berbeda. Bukan hanya sekadar yang ujug-ujug starting point perjalanan mereka langsung berjuang bersama ketika aku sebagai pemain memencet opsi menu ‘New Game’, melainkan lebih jauh dari itu.

Party Members Membuka Gerbang untuk Cloud
Party Members Membuka Gerbang untuk Cloud

Berbicara soal perasaan, aku pikir Final Fantasy VII Rebirth ini membawa sisi emosional yang lebih dalam dibandingkan di Remake. Hal yang paling terasa adalah hubungan persahabatan antara Tifa dan Aerith yang semakin kuat, keterbukaan Nanaki dengan Aerith, hingga Cait Sith yang berusaha mencegah Cloud and the gang untuk menuju ke lokasi berbahaya dengan cara yang mengesalkan. Ada satu dialog yang masih teringat jelas di benakku pada saat melakukan salah satu side quest di Junon, yaitu mengantarkan uang dari seorang ibu untuk anaknya yang tinggal di area lain. Dialog percakapan Barret dengan Cloud di sepanjang perjalanan cukup menarik karena mereka berbicara tentang hubungan orangtua dan anak, terutama kegalauan Barret dengan masa depan Marlene, anak asuhnya. Pada intinya di percakapan itu, Barrett mengutarakan sebagai orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya meskipun harus rela melepaskan. Percakapan ini menurutku menarik karena lekat dengan kehidupan kita sehari-hari–sebagai manusia–dan dialog ini jarang dimunculkan di dalam sebuah game, apalagi dengan genre semacam ini. Dan tentu saja ini hanya sebagian kecil dari dialog yang menggali sisi emosional dari karakter dan cerita di dalam Final Fantasy VII Rebirth, yang membuat karakter di dalam game ini lebih hidup.

Baca Juga  Final Fantasy, Game Terfavorit Sepanjang Masa
Planetarium Cosmo Canyon
Planetarium Cosmo Canyon

Kemunculan karakter baru lain di seri ini, yaitu Cid dan Vincent Valentine, turut menambah keantusiasan ku! Namun, sayangnya kedua karakter ini masih NPC, jadi tidak bisa dikendalikan dan ikut diajak bertarung secara penuh. Aku merasa kehadiran Vincent Valentine ini agak kurang mantep perannya. Kalau Cid sebagai pilot kerasa banget kehadirannya untuk membantu mengantarkan karakter ke lokasi lain, tapi Vincent Valentine lebih ke ngekor aja gitu. Yah, meskipun di salah satu chapter dia muncul untuk memandu, tapi kayak kurang mantep aja haha. Anyway, aku berharap kemunculan mereka di game ini merupakan pengenalan karakter yang nantinya bisa dikontrol di seri ketiga dari Final Fantasy VII remake series!

Oh iya, ngomongin soal karakter aku juga mau sedikit ngebahas tentang the Turk gang. Karakter Elena, anggota baru Turk, diberikan panggung di sini dan cukup dinamis disandingkan dengan Rude. Jadi ada suasana baru karena biasanya Rude selalu berpasangan dengan Reno, tapi kali ini di sepanjang misi dia selalu berbarengan dengan Elena. Menurutku, kolaborasi Elena dengan Rude ini masih agak kurang ngeklik karena chemistry antara Rude dan Reno yang mungkin sudah kuat banget. Begitupun pada saat pertarungan aku merasa Rude dan Elena agak sedikit kurang challenging karena basic skill keduanya ada di martial arts, berbeda dengan Reno yang punya kemampuan pergerakan sangat cepat yang selalu berhasil bikin aku kelimpungan.

Satu lagi yang mewujudkan rasa penasaranku akhirnya terbayar di Final Fantasy VII Rebirth: playable Sephiroth! Meski hanya di awal cerita (dan juga demo), rasanya wow aja bisa memainkan karakter villain ini dengan skill yang ia miliki, dan tak lupa dengan scene iklan samponya lol.

Combat system yang lebih mantap

Masih sama seperti dengan seri sebelumnya, sistem pertarungan Final Fantasy VII Rebirth mengusung ATB-style (Active Time Based) dengan cara modern, yaitu menggabungkannya dengan real-time based. Hybrid combat system ini bisa membuatku sebagai pemain mengontrol penyerangan basic attack secara langsung berturut-turut dan secara bersamaan mengisi indikator ATB yang ketika bar-nya penuh bisa membuat karakter melakukan aksi tertentu, seperti kemampuan khusus, spells, items, atau synergy. Selain itu, pemain juga bisa mengontrol karakter lain yang masih ada dalam satu tim dan menurutku pergantian pemberian command ini cukup mudah berkat adanya tombol shortcut yang bisa diatur untuk mengaktifkan aksi tertentu dengan lebih cepat.

Baca Juga  Tips Bermain Video Game dengan Budget Hemat

Lagi-lagi bukan Square Enix kalau enggak memberikan inovasi pada game seri barunya. Ada cukup banyak hal baru yang di-revamp dari combat system dari seri sebelumnya. Misalnya, melakukan penyerangan aerial (udara) lebih solid, khususnya pada saat mengontrol pergerakan darat dan aerial, hingga penambahan deskripsi pada abilities khusus karakter lain yang bisa digunakan untuk penyerangan aerial. Ini tidak hanya membantu saat melawan musuh dengan skill aerial tetapi juga menambah dinamika pertarungan yang lebih seru.

Hal lain yang terasa improvisasinya adalah sistem perfect defense atau block. Ketika berhasil melakukan defense atau block atas penyerangan akan memunculkan momen perfect defense/block. Pada momen ini, serangan lawan tidak akan memberikan damage dan bahkan untuk lawan tertentu bisa menimbulkan efek pressured (yes, mekanik pressured dan staggered masih ada dong!) yang membuat aksi lawan terhenti dengan waktu singkat. Ada juga materia khusus untuk melakukan perfect defense/block (dan kemampuan lainnya seperti melakukan aksil spell) yang bisa dipasangkan ke karakter lain, jadi ketika tidak dikontrol mereka dapat melakukan defense atau block atau kemampuan lain sesuai dengan materia yang dipasangkan secara otomatis (auto-cast). Tak lupa juga ada materi baru, yaitu double materia seperti Fire and Ice Materia. Yep, makin seru untuk bereksplorasi dalam pertarungan dan membuat strategi.

Staggered Guardian Materia
Staggered Guardian Materia

Apakah sudah sampai di situ saja combat system barunya? Oh, tentu tidak. Final Fantasy VII Rebirth membawa sistem baru lainnya, yaitu Folio dan penyempurnaan kemampuan Synergy (yang sudah diperkenalkan sebelumnya di Remake Intermission). Folio adalah semacam ‘tree skill’ untuk meningkatkan kemampuan pasif dan skill baru, seperti membuka akses Synergy dengan karakter lain, elemental attacks, hingga Limit Break. Basically, sistem serupa Folio ini beberapa kali pernah diterapkan di seri lain, misalnya Sphere Grid di Final Fantasy X atau Ascension di Final Fantasy XV. Jadi buatku sudah cukup familiar, meskipun selalu bingung buat memutuskan ngebuka skill apa haha.

Selain Folio, hal baru yang tak kalah menarik adalah Synergy yang kini ada 2 macam, yaitu Synergy Skills dan Synergy Abilities. Pada dasarnya, sistem Synergy ini penyerangan atau mengaktifkan kemampuan pasif yang dilakukan oleh dua karakter. Synergy Skill adalah kemampuan standar Synergy yang bisa dilakukan tanpa memakan ATB atau MP. Meski damage yang dihasilkan tidak besar, tapi Synergy Skill ini cukup berguna untuk melakukan penyerangan balik (counter attack) atau defense. Sedangkan Synergy Abilities tingkatannya lebih tinggi dari Synergy Skills, atau bisa dibilang semacam ultimate skill. Cara kerjanya mirip seperti penggunaan skill melalui ATB, bedanya Synergy Abilities punya indikatornya sendiri yang berbentuk garis kecil. Indikator Synergy Abilities bertambah ketika karakter melakukan aksi tertentu. Menariknya, Synergy Abilities ini tidak hanya sekadar melakukan penyerangan dengan damage yang cukup kuat, melainkan turut memberikan semacam buff, seperti unlimited MP selama waktu tertentu, meningkatkan efek Pressured/Staggered pada lawan, extra ATB, dan meningkatkan Limit skills.

Synergy Abilities Cloud with Zack
Synergy Abilities Cloud with Zack

Bukan berarti dengan penambahan fitur combat system ini membuat pertarungan menjadi semakin mudah. Oh tidak semudah ituuuu. Terutama ketika kita memainkannya dengan level kesulitan Dynamic, mode baru yang menyeimbangkan tingkat kesulitan lawan dengan kemampuan level karakter yang kita mainkan. Zuzur aja nih, aku seringkali dibuat kelimpungan dan kesal ketika melawan musuh tertentu, apalagi di paruh akhir permainan hahaha! Game over? Sudah biasaaa. Apalagi kalau melawan boss yang sudah nge-warning mau mengeluarkan ultimate skill yang enggak bisa dihindari, auto panik dan buru-buru nge-pressure atau naikin bar stagger untuk menggagalkannya. Kalau terlambat, wassalam kita mulai dari nol lagi, yah. 🙏

Baca Juga  [Part 1] Game Review: Final Fantasy XV, Sistem Pertarungan yang Seru

Ada satu lagi sistem baru yang jarang diketahui oleh pemain karena memang hanya muncul sesekali, yaitu backline command. Aku mendapatkan notifikasi ini ketika melawan boss Tonberry King dan kedua karakterku modar, yang memberitahu pemain kalau disaat genting bisa memanggil karakter di luar tim untuk melakukan aksi tertentu. Bisa dibilang backline command ini semacam Call a Friend-nya Who Wants to be a Millionaire lol. Akupun sebenarnya jarang menggunakan backline command ini. Bukan karena sering menang. Enggak. Tapi, karena sering lupa aja karena memang kurang sesignifikan itu sampai enggak inget dengan mekanik ini. 😂

Di samping seabreknya fitur baru tadi, tentu saja tidak seluruhnya sempurna. Ada beberapa hal yang agak aneh atau kurang signifikan fungsinya. Ini lebih ke setting-an di menu menurutku. Misalnya, opsi Weapon Upgrade, yang berfungsi menambah buff atau angka statistik karakter. Aku merasa kurang memerhatikan karena lebih sering ngebuka menu Materia & Equipment, sedangkan untuk set up weapon upgrade juga bisa dilakukan di menu ini. Satu lagi yang agak mengganggu, yaitu seringnya mengunci karakter yang memaksaku menggunakan formasi tanpa persiapan apalagi di pertarungan akhir melawan Sephiroth. Ini nyebelin banget. Why???

Meskipun begitu, dengan adanya berbagai mekanisme baru dan improvement dari seri sebelumnya, pertarungan di Final Fantasy VII Rebirth jadi lebih seru karena dibuat mikir dan ngulik strategi supaya berhasil mengalahkan lawan yang semakin menantang (atau terpaksa ditantang lol).