
Minigame seabrek
Banyak banget minigame dengan berbagai macam mekanisme dan tingkat kerumitannya. Di antara semuanya, paling berkesan tentu aja minigame di Gold Saucer! Menariknya, Square Enix berhasil mempertahankan rasa klasik si minigame dan membuatnya jadi modern. Misalnya, minigame 3D Brawler dengan karakter polygon-nya, Chocobo Racing yang nuansa klasik arenanya masih terasa, dan Fort Condor yang kali ini melibatkan versi polygon Cloud, Tifa, dan Barret.
Minigame paling aku suka
Minigame terbaik versiku adalah Queen’s Blood dan Piano! Queen’s Blood adalah permainan kartu, yang membuatku teringat dengan Triple Triad di Final Fantasy VIII. Entah kenapa aku memang tertarik dengan permainan kartu di Final Fantasy. Dan banyak banget pemain yang juga mengakui kalau Queen’s Blood ini nagih banget! Bahkan minigame ini lebih dari sekadar permainan kartu karena ada penceritaannya juga, yang akan mengantarkan Cloud untuk bertanding melawan si ‘Queen’s Blood’ ini—yang susah banget kayak lagi lawan cheater lol.

Minigame piano juga seru! Mungkin karena aku suka dengan sesuatu yang cepat dan satset, jadi aku senang dengan minigame satu ini. Benar-benar melatih fokus dan gerakan tangan buat menggerakkan analog sesuai dengan nada lagu. Tapi, ada yang ngeselin juga dari minigame piano ini. Ada satu piano sheet yang cukup sulit didapetin, yaitu One-winged Angel alias lagunya Sephiroth. Supaya bisa mendapatkan piano sheet terakhir ini, syaratnya harus mengumpulkan seluruh 88 koleksi di hotelnya Johnny (Johnny’s inn treasure). Koleksi ini semacam reward in-game setelah berhasil menyelesaikan minigame atau sidequest tertentu. PR banget emang. Bahkan sampai sekarang aku belum berhasil mendapatkan sheet piano-nya Sephiroth karena ada bug yang mengakibatkan salah satu progress sidequest-ku terhambat.
Minigame paling nggak penting
Ini versi yang sebenarnya minigame yang nggak perlu ada juga gapapa karena kurang penting haha. Minigame-nya adalah mengembalikan wheelie berdasarkan warnanya. Nggak penting asli. Kalau objective-nya ingin mengenalkan Costa del Sol dan wheelie, maka sebenarnya minigame ngumpulin jarak meteran pakai wheelie sudah cukup banget. Yaa, tapi tetap aja aku kerjain, sih, lol.
Satu lagi minigame yang juga nggak penting menurutku adalah minigame-nya Cait Sith yang lembar boks di area bawah tahan Shinra Manor. Udahlah agak susah, balik ke sana buat replay minigame-nya jauh. Nyusahin aja. 😭
Minigame paling nyebelin, susah!
Fort Condor dan Gears and Gambit Hard Mode! Minigame ini hanya cocok untuk hamba-hambaNya yang senang bermain taktik dan strategi. Buatku yang otaknya pas-pasan ini capek banget main kedua minigame ini. Kalau bukan karena misi Johnny’s Inn Treasure, nggak akan aku lakukan. I hate these minigames. Kalau normal mode selalu nyaris kalah, maka di hard mode selalu nyaris menang alias ya kalah weh. 😂
Kesimpulan
Well, sebenarnya masih banyak hal lain yang belum aku tumpahkan di postingan ini. Tapi, karena sudah banyak banget sampai penuh, jadi setidaknya aku mau menunjukkan kalau Final Fantasy VII Rebirth ini intinya ‘banyak’, hahaha. Mulai dari open-world yang luas, combat system, jalan cerita, karakter, dan minigame-nya, semuanya banyak (or at least lebih banyak dari Remake). Yah, mungkin saja karena di Final Fantasy VII Remake terasa ‘sempit’ karena areanya hanya di Midgar dan lebih banyak linear. Jadi, ketika aku bermain Final Fantasy VII Rebirth, rasanya kayak lepas dari pingitan orangtua dan pecicilan gerak ke sana kemarin lol.
Kurang Suka
- Party member sering dikunci, dan secara tiba-tiba. Aku belum siap, mas. 🥲
- Chadley dan Mai berisik, apalagi kalau lagi rebutan mic.
- Johhny’s Inn Treasure yang wajib dikumpulin semua supaya dapat One-winged Angel. Banyak banget, woy.
- Udah gitu pakai ada ngebug segala, jadi belum bisa melanjutkan pencarian Johnny’s Inn Treasure. 😭
- Capek lawan Sephiroth di akhir, yang berapa lapis? Ratusan…
Disukai
- Suasana klasik dengan rasa modern dan lebih nyata. Square Enix berhasil mewujudkan ekspektasiku. Hampir semua area, landmarks, dan scene mirip banget dengan versi klasiknya. 🥹
- Open world-nya luas, ditambah dengan kehadiran World Intel yang membuat aktivitas eksplorasi jadi lebih menarik.
- Karakter baru yang masuk sebagai party, yaitu Yuffie, Red XIII, dan Cait Sith. Favoritku Yuffie karena memiliki elemental yang dinamis dan bisa bertarung jarak dekat maupun jauh.
- Sisi humanis yang terasa banget dan semua karakter party dapat panggungnya masing-masing.
- Combat system baru yang semakin kompleks, namun seru karena menambah strategi pertarungan baru. Misalnya, Synergy Skills & Abilities, Folio, elemental attacks, bahkan double materia sekalipun.
- Banyak mekanik baru yang membuat Final Fantasy VII Rebirth berani keluar dari zona nyaman ‘Final Fantasy’.
- Cerita multiverse yang membingungkan, tapi justru membuatku semakin penasaran dengan kelanjutannya di sekuel ketiga nanti.
- Minigame, minigame, dan minigame! Mungkin banyak yang nggak suka dengan minigame yang banyak banget ini, tapi aku enjoy. Apalagi dengan minigame memorable dari versi klasiknya dan Cloud versi polygon.
- Musik klasik yang diaransemen (atau di-remake) dengan semakin eargasm. Paling suka perpindahan musik dari jalan-jalan santuy lalu berantem karena pergantiannya sangat smooth. Love banget!!! 🎶
- Berhasil bikin aku excited, kesel, ketawa, sedih, penasaran, dan terharu. 🥹

Thank you for the wonderful journey and nostalgia of Final Fantasy VII Rebirth, Square Enix. Nggak sabar buat mengikuti sekuel selanjutnya! Yok, nabung dulu. Doa yang kenceng semoga rilisnya masih buat PS5, bukan PS6. 😇